You are currently viewing Pentingkah Bagiku Membaca dimasa Pandemi Covid-19?

Pentingkah Bagiku Membaca dimasa Pandemi Covid-19?

Pentingkah Bagiku Membaca dimasa Pandemi Covid-19?

Oleh : Monika, S.Pd

Buku merupakan sumber berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun aspek-aspek kehidupan lainnya. Selain itu, dengan membaca, dapat membantu mengubah masa depan, serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita. Tanpa kita sadari, manfaat membaca buku dapat memberikan banyak inspirasi bagi kita. Namun sayangnya kegiatan membaca buku akhir-akhir ini telah banyak diabaikan berbagai kalangan dengan alasan kesibukan, maupun karena adanya media yang lebih praktis untuk mendapatkan informasi seperti televisi, maupun media sosial melalui sarana internet.

Informasi negatif banyak berkeliaran di media sosial, terutama pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Mulai dari pemberian vaksin dan mengenai peningkatan kasus penularan Covid-19 di berbagai negara bahkan di Indonesia, dari orang tua sampai anak-anak, yang membuat orang menjadi khawatir dan gelisah. Sehingga dapat memicu peningkatan stres seseorang. Yang akhirnya mengarah pada penyakit fisik dan mental. Saat ini, kita mungkin butuh kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian terhadap berita negatif tersebut. Yaitu dengan menciptakan waktu berkualitas walaupun ketika kita di rumah saja. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah membaca.

Dengan membaca kita mendapat banyak sekali manfaat dan keuntungannya untuk diri kita sendiri bahkan bagi orang lain. Adapun manfaat atau keuntungan dari membaca yakni:

  1. Membaca dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan. Karena setiap buku yang dibaca sudah pasti berisikan pengetahuan atau wawasan yang dapat memperkaya ide pikiran kita. Tidak mungkin sebuah buku akan merugikan orang yang membacanya.
  2. Membaca dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Karena membaca buku mampu memacu daya imajinasi dan kreativitas yang terus bertambah akibat dari rasa ingin tahu yang lebih tinggi yang ada di dalam diri setiap orang.
  3. Membaca dapat menambah rasa percaya diri. Karena membaca buku mampu menambah sikap percaya diri seseorang ketika berhadapan dengan orang lain. Terbatasnya pengetahuan dan wawasan adalah sebab rendahnya sikap percaya diri. Sehingga ada hubungannya dengan kemampuan berhubungan sosial di masyarakat sekitar dimana kita berada.
  4. Membaca dapat meningkatkan keterampilan komunikasi seseorang. Karena makin banyak kita membaca buku dan makin banyak pula kosakata atau perbendaharaan kata yang dikuasai, maka dari itu seseorang akan semakin mudah dan terampil dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

Saat ini setiap sekolah gencar menerapkan kegiatan literasi kepada peserta didik. Sesuai dengan arahan menteri pendidikan dan kebudayan. Untuk diketahui, bahwa menurut wikipedia Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa yang notabene adalah hasil dari membaca.

Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat literasi indonesia rendah atau dengan kata lain minat membaca buku di Indonesia masih sangat rendah. Dikatakan oleh Staf ahli Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro, pada rapat koordinasi nasional, bahwa Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Rendahnya tingkat literasi bangsa Indonesia ditengarai karena masyarakat Indonesia yang rendah budaya bacanya.

Situasi atau keadaan seperti ini sangat memprihatinkan. Sehingga, jangan heran jika Indonesia jadi sasaran empuk untuk info provokasi, hoax, dan fitnah. Akibat malas membaca, kecepatan jari untuk langsung like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal informasinya belum tentu benar, provokasi dan memecah belah NKRI. Oleh sebab itu mulai dari sekarang mari kita bersama memulai pada diri sendiri untuk giat membaca kapan pun dan dimana pun agar kita tidak menjadi budak informasi miring / hoax yang belum tentu kebenarannya. Semoga..!

Tinggalkan Balasan